BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS »

Thursday, December 10, 2009

STUPID QUESTIONS WITH THE SMART ANSWERS:

BOY : May I hold your hand?
GIRL : No thanks, it isn't heavy.

GIRL : Say you love me! Say you love me!
BOY : You love me...

GIRL : If we become engaged will you give me a ring??
BOY : Sure, what's your phone number??

GIRL : I think the poorest people are the happiest.
BOY : Then marry me and we'll be the happiest couple

GIRL : Darling, I want to dance like this forever.
BOY : Don't you ever want to improve??

BOY : I love you and I could die for you!
GIRL : How soon??

BOY : I would go to the end of the world for you!
GIRL : Yes, but would you stay there??

SHARON : Have you ever had a hot passionate, burning kiss??
TRACY : I did once. He'd forgotten to take the cigarette out of his mouth.

MAN : You remind me of the sea.
WOMAN : Because I'm wild, romantic and exciting?
MAN : NO, because you make me sick.

WIFE : You tell a man something, it goes in one ear and comes out of the
other.
HUSBAND : You tell a woman something: It goes in both ears and comes out of
the mouth.

MARY : John says I'm pretty. Andy says I'm ugly.What do u think,
Peter?
PETER : A bit of both. I think you're pretty ugly.

Girlfriend : "... And are you sure you love me and no one else ?"
Boyfriend : "Dead Sure! I checked the whole list again yesterday".

Teacher : "Which is more important to us, the sun or the moon?"
Pupil : "The moon".
Teacher : "Why?"
Pupil : "The moon gives us light at night when we need it but the sun gives
us light only in the day time when we don't need it".

Teacher : "What do you call a person who keeps on talking when people
are no longer interested?"
Pupil : "A teacher".

Waiter : "Would you like your coffee black?"
Customer : "What other colors do you have?"

My father is so old that when he was in school, history was called
current affairs.

Teacher : "Sam, you talk a lot !"
Sam : "It's a family tradition".
Teacher : "What do you mean?"
Sam : "Sir, my grandpa was a street hawker, my father is a teacher".
Teacher : "What about your mother?"
Sam : "She's a woman".

Tom : "How should I convey the news to my father that I've failed?"
David: "You just send a telegram: Result declared, past year's performance
repeated".

Teacher : "Now, children, if I saw a man beating a donkey and stopped
him, what virtue would I be showing?"
Student : "Brotherly love".

Teacher : "Now, Sam, tell me frankly do you say prayers before eating?"
Sam : "No sir, I don't have to, my mom is a good cook".


Patient : "What are the chances of my recovering doctor?"
Doctor : "One hundred percent. Medical records show that nine out of ten
people die of the disease you have. Yours is the tenth case I've treated.
The others all died".

Teacher : " Can anybody give an example of COINCIDENCE?"
One Student : "Sir, my Mother and Father got married on the same day and at
the same time."

Teacher : " George Washington not only chopped down his father's Cherry
tree, but also admitted doing it.
Now do you know why his father didn't punish him ?"
One Student: " Because George still had the axe in is hand."

Wednesday, December 9, 2009

Analogi Perang Pemikiran (Ghazwul Fikri) Terhadap Umat Islam

Seorang wanita berjilbab rapi tampak sedang bersemangat mengajarkan
sesuatu kepada murid-muridnya. Ia duduk menghadap murid-muridnya. Di
tangan kirinya ada kapur, di tangan kanannya ada penghapus. Sang guru
berkata, "Saya punya permainan… Caranya begini, di tangan kiri saya
ada kapur, di tangan kanan ada penghapus. Jika saya angkat kapur ini,
maka berserulah Kapur!", jikasaya angkat penghapus ini, maka
berserulah "Penghapus!".
Murid-muridnya pun mengerti dan mengikuti. Sang guru berganti-gantian
mengangkat antara kanan dan kiri tangannya, semakin lama semakin
cepat. Beberapa saat kemu dian sang guru kembali berkata, "Baik
sekarang perhatikan. Jika saya angkat kapur, maka berserulah
"Penghapus!", jika saya angkat penghapus, maka katakanlah "Kapur!".

Dan dijalankanlah adegan seperti tadi, tentu saja murid-murid
kerepotan dan kelabakan, dan sangat sulit untuk merubahnya. Namun
lambat laun, mereka bisa beradaptasi dan tidak lagi sulit. Selang
beberapa saat, permainan berhenti. Sang guru tersenyum kepada
murid-muridnya. "Anak-anak, begitulah kita ummat Islam. Mulanya yang
haq itu haq, yang bathil itu bathil. Kita begitu jelas membedakannya.
Namun kemudian, musuh-musuh kita memaksakan kepada kita lewat berbagai
cara, untuk membalik sesuatu, dari yang haq menjadi bathil, dan
sebaliknya. Pertama-tama mung kin akan sulit bagi kita menerima hal
tersebut, tapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik
oleh mereka, akhirnya lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu. Dan
kalian mulai mengikutinya.
"Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik nilai. Pacaran
tidak lagi sesuatu yang tabu, zina tidak lagi jadi persoalan, pakaian
mini menjadi hal yang lumrah, sex before married menjadi suatu
hiburan, tari-tarian adat menjadi kebangaan, materialistis dan
permisive kini menjadi suatu gaya hidup pilihan, tawuran menjadi trend
pemuda… dan lain-lain." Semuanya sudah terbalik. Dan tanpa disadari,
kalian sedikit demi sedikit menerimanya. Paham?" tanya Ibu Guru kepada
murid-muridnya. "Paham buu…"

"Baik permainan kedua…" begitu Bu Guru melanjutkan. "Bu Guru punya
Qur'an, Ibu letakkan di tengah karpet. Nah, sekarang kalian berdiri di
luar karpet. "Permainannya adalah, bagaimana caranya mengambil Qur'an
yang ada di tengah tanpa menginjak karpet?"
Nah, nah, nah. Murid-muridnya berpikir keras. Ada yang punya
alternatif dengan tongkat, dan lain-lain. Akhirnya Sang Guru
memberikan jalan keluar, ia gulung karpetnya, dan ia ambil Qur'annya.
Ia memenuhi syarat, tidak menginjak karpet.
"Anak-anak, begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya… Musuh-musuh
Islam tidak akan menginjak-injak kalian dengan terang-terangan… Karena
tentu kalian akan menolaknya mentah mentah. Premanpun tak akan rela
kalau Islam dihina di hadapan mereka. Tapi mereka akan menggulung
kalian perlahan-lahan dari pinggir, sehingga kalian tidak sadar."
"Jika seseorang ingin membangun rumah yang kuat, maka dibangunnyalah
pondasi yang kuat. Begitulah Islam, jika ingin kuat, maka bangunlah
aqidah yang kuat. Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah
kalau membongkar pondasinya dulu, tentu saja hiasan-hiasan dinding
akan dikeluarkan dulu, kursi dipindahkan dulu, lemari disingkirkan
dulu satu persatu, baru rumah dihancurkan…"
"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kita. Ia tidak akan
menghantam terang terangan, tapi ia akan perlahan-lahan mencopot
kalian. Mulai dari perangai kalian, cara hidup kalian, model pakaian
kalian, dan lain-lain, sehingga meskipun kalian muslim, tapi kalian
telah meninggalkan ajaran Islam dan mengikuti cara yang mereka… Dan
itulah yang mereka inginkan."
"Ini semua adalah fenomena Ghazwul Fikri (invasi pemikiran). Dan
inilah yang dijalankan oleh musuh musuh kalian… Paham anak-anak?"
"Paham buu!"
"Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak Islam,
Bu?" tanya seorang murid. "Sesungguhnya dahulu mereka terang-terangan
menyerang, semisal Perang Salib, Perang Tartar, dan lain-lain. Tapi
sekarang tidak lagi."
"Begitulah Islam, Kalau diserang perlahan-lahan, mereka tidak akan
sadar, akhirnya ambruk. Tapi kalau diserang serentak terang-terangan,
mereka akan bangkit serentak, baru mereka akan sadar." Kalau saja
ummat Islam di Ambon tidak diserang, mungkin umat Islam akan lengah
terhadap sesuatu yang sebenarnya selalu mengincar mereka. Paham
anak-anak?" "Paham Buu.."

"Kalau begitu, kita selesaikan pelajaran kita kali ini, dan mari kita
berdoa dahulu sebelum pulang…" Matahari bersinar terik tatkala
anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran
masing-masing di kepalanya.

18 Rules Between Men and Women

1. The Female always makes THE RULES.
2. THE RULES are subject to change without notice.
3. No Male can possibly know all THE RULES.
4. If the Female suspects the Male knows all THE RULES, she must immediately change some or all of THE RULES.
5. The Female is never wrong.
6. If it appears the Female is wrong, it is because of a flagrant misunderstanding caused by something the Male did or said wrong.
7. If Rule #6 applies, the Male must apologize immediately for causing the misunderstanding.
8. The Female can change her mind at any given time.
9. The Male must never change his mind without the express, written consent of The Female.
10. The Female has every right to be angry or upset at any time.
11. The Male must remain calm at all times, unless the Female wants him to be angry or upset.
12. The Female must, under no circumstances, let the Male know whether she wants him to be angry or upset.
13. The Male is expected to read the mind of the Female at all times.
14. At all times, what is important is what the Female meant, not what she said.
15. If the Male doesn't abide by THE RULES, it is because he can't take the heat, lacks ackbone, and is a wimp.
16. If the Female has PMS, all THE RULES are null and void and the Male must cater to her every whim.
17. Any attempt to document THE RULES could result in bodily harm.
18. If the Male, at any time, believes he is right, he must refer to Rule #5

Don't be sad

1. Masa depan akan datang dengan sendirinya...


firman Allah SWT dlm surah An-Nahl, ayat 1 :
"sesuatu yang ditentukan oleh Allah pasti akan datang, maka janganlah kalian meminta untuk diesegerakan"...

Oleh sebab itu, janganlah anda mendahului sesuatu yang belum terjadi! adakah kita mahu memetik buah-buahan sebelum masak?? Pasti tidak bukan.... hari esok adalah sesuatu yang belum nyata dan dapat diraba, belum berwujud, dan tidak memiliki rasa dan warna. Lalu mengapa perlu kita menyibukkan diri memikirkan hal-hal yang berkemungkinan bakal berlaku pada hari esok,
mencemaskan keadaan yang mungkin terjadi padanya, memikirkan kejadian-kejadian yang akan menimpanya, meramalkan bencana-bencana yang bakal ada didalamnya?? Bukankah kita juga tidak tahu apakah kita akan bertemu denganya atau tidak (hari esok), dan apakah hari esok kita itu wujud kesenangan atau kesedihan??

Yang jelas, hari esok masih ada dalam ghaib dan belum turun ke bumi. Hakikatnya, biarkan hari esok itu datang dengan sendirinya, janganlah kita menanyakan khabar beritanya dan jangan pula kita menunggu waktu itu, Sebab, hari ini kita sudah pasti sangat sibuk.....


2. Memaafkan kesalahan teman...

Firman Allah SWT di dalam surah Al- A' Araf, ayat 199 :
"Jadilah kamu pemaaf dan suruhlah orang yang mengerjakan yang ma'ruf serta berpalinglah dari orang-orang yang bodoh"

Kita tidak sepatutnya menjauhi saudara hanya kerana satu atau dua kebiasaan buruk yang tidak dapat diterima, selebihnya ada baiknya. Dalam kata lainnya, satu atau dua kesalahan masih dapat dimaafkan, dan kesempurnaan adalah tahap yang sangat sukar untuk dicapai oleh seseorang.

Pesan Ja'far binMuhammad kepada anaknya : "Wahai anakku, siapa diantara teman-
temanmu yang marah kepadamu sebanyak tiga kali, dan yang dikatanya adalah kebenaran, maka jadikanlah dia teman".

Al-Hasan bin Wahab pernah berkata : "Diantara hak-hak mencintai adalah memberi maaf terhadap kesalahan teman, dan menutup mata atas kekurangannya. Itupun jika ada".

Ibnu Rumi pernah berkata:
Manusia dan dunia ini
pasti memiliki kekurangan
yang tidak sedap dipandang mata
atau kelemahan yang mencari kemulusannya.
Tidakkah adil jika engkau
menginginkan teman yang bersih di dunia ini
sedang engkau sendiri tidak bersih

Seorang yang lain pula mengatakan:

Hubungan kita sepanjang masa tetap bestari.
adapun perpisahan antara kita
hanyalah seperti hujan di musim semi.
Curahnya yang deras menakutkanmu
tetapi engkau akan segera lihat kelemahannya
kerana ia cepat beranjak.
semoga Allah menghindarkan kita
dari kebencian saat bersua
selain hanyalah kemanjaan orang yang dicintai
kepada orang yang mencintainya.

Fiman Allah SWT (An-Nur ayat 21):
........seandainya tidak kerana kurniaan Allah dan rahmatNya kepada kamu sekalian, nescaya tidak seorang pun dari kamu bersih (dan perbuatan keji dan mungkar itu selama-lamanya)

Sebagai insan yang bergelar manusia sama-samalah kita renungkan dan mengambil iktibar....